adalah sebuah frasa Perancis dan artinya secara harafiah adalah "pernah lihat / pernah merasa". Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Fenomena ini juga disebut dengan istilah paramnesia yang artinya ialah "sejajar" dan mnimi (μνήμη) "ingatan". Menurut para pakar, setidaknya 100% penduduk bumi pernah mengalami fenomena ini. Hampir semua dari kita pernah mengalami apa yang dinamakan deja vu: sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya. Peristiwa ini bisa berupa sebuah tempat baru yang sedang dikunjungi, percakapan yang sedang dilakukan, sudut pandang saat melihat sesuatu, atau sebuah acara TV yang sedang ditonton.Lebih anehnya lagi, kita juga seringkali tidak mampu untuk dapat benar-benar mengingat kapan dan bagaimana pengalaman sebelumnya itu terjadi secara rinci. Yang kita tahu hanyalah adanya sensasi misterius yang membuat kita tidak merasa asing dengan peristiwa baru itu.Keanehan fenomena deja vu ini kemudian melahirkan beberapa teori metafisis yang mencoba menjelaskan sebab musababnya. Salah satunya adalah teori yang mengatakan bahwa deja vu sebenarnya berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau. Bagaimana penjelasan ilmu psikologi sendiri? .... So ... (Wikipedia)
Ketika kamu diperkenalkan dengan seseorang, pernahkah
terbesit dalam hati, “Rasanya saya pernah
bertemu orang ini. Di mana, ya?” Padahal, kamu belum pernah bertemu sebelumnya. Itu disebut gejala deja vu. Déjà vu adalah suatu perasaan aneh ketika seseorang merasa pernah berada di suatu tempat sebelumnya, padahal belum. Atau, merasa pernah mengalami suatu peristiwa yang sama persis, padahal tidak. Konon, orang tang sering mengalami hal itu memiliki bakat spiritual tinggi.
bertemu orang ini. Di mana, ya?” Padahal, kamu belum pernah bertemu sebelumnya. Itu disebut gejala deja vu. Déjà vu adalah suatu perasaan aneh ketika seseorang merasa pernah berada di suatu tempat sebelumnya, padahal belum. Atau, merasa pernah mengalami suatu peristiwa yang sama persis, padahal tidak. Konon, orang tang sering mengalami hal itu memiliki bakat spiritual tinggi.
Para skeptis menganggap itu hanya
sensasi. Namun banyak juga ahli yang percaya bahwa hal itu memang nyata. Ada
yang menyebut bahwa peristiwa yang dirasakan berlangsung pada kehidupan silam.
Ini bagi penganut paham reinkarnasi. Bagaimana bagi orang islam? Surat Al Hadid
ayat 22 di atas memberi sekilas isyarat. Bahwa segala sesuatu yang belum terjadi,
sudah tertulis dalam kitab. Tengoklah juga surat Ash-Shaaffaat (37) ayat 96,
“Allah menciptakan amu dan apa yang kamu perbuat.”
Semua peristiwa di bumi dan semua
perbuatan kita memang sudah ada sejak awal. Lalu, akan terjadi satu per sat
secara berurutan. Dan pada waktunya, aan terekam dalam saraf penyimpan di otak,
mungkin suatu ketiks terjadi short-circuit, korslet di otak seseorang. Lintasan
listrik di otak melompat nyerempet sinyal ke wilayah yang belum terjadi. Maka
orang merasa sudah pernah mengalami atau melihat sesuatu. Padahal yang terjadi adalah
dia “pernah” melihat, tetapi di masa depan. Selama ini “pernah” hanya dikaitkan
dengan masa lalu. Gejala déjà vu memperluas makna “pernah” hanya dikaitkan
dengan masa lalu. Gejala déjà vu memperlus makna “pernah” ke masa lalu dan juga
masa depan.
Aneh? Tidak juga. Kita lihat dalam Surat
Al Fath ayat 27, Allah membuka peristiwa ketika nantinya Rasulullah Saw.
Memasuki Mekah dengan aman. Padahal, itu belum terjadi. Lalu Surat Ar-Ruum (30)
ayat 2-4 yang berisi tentang kemenangan Romawi atas Persia, padahal itu baru
terjadi beberapa tahun kemudian, itu contoh penyingkapan terhadap peristiwa
yang belum terjadi bagi siapapun yang membaca Al Quran. Ternyata, selain kepada
para nabi, kadang-kadang Allah memberi “bocoran” masa depan kepada manusia
biasa juga. Masa depan memang sudah ada saat ini. Hanya saja, kebanyakan
manusia tidak bisa melihatnya. Kecuali mungkin sekilas déjà vu yang dialami
segelintir orang tadi. Wallahu a’lam.
Sumber : Buku Mukjizat Sains dalam Al Quran karya Ir. H.
Bambang Pranggono, MBA., IAI
About sedikitnoise
Hi, My Name is Hafeez. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.

0 comments:
Posting Komentar